PENGAWETAN PAKAN
Pengawetan pakan adalah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan
hijauan pakan ternak agar tidak tidak mudah rusak (mengalami pembusukan dan
jamur), dan dapat digunakan pada
waktu tertentu.
Proses Pengawetan pakan dapat dilakukan dalam bentuk :
1.
Hay
adalah Tanaman hijauan yang di awetkan dengan cara di keringkan dibawah
sinar matahari kemudian di simpan dalam bentuk kering dengan kadar air 12%-30%.
2. Silase adalah pakan
berkadar air tinggi hasil fermentasi yang diberikan kepada hewan ternak
ruminansia atau dijadikan biofuel melalui digesti anaerobik.
3. Amoniasi adalah salah satu bentuk
perlakuan kimiawi (menggunakan urea) yang telah banyak dilakukan untuk
meningkatkan nilai gizi dan kecernaan limbah berserat tinggi.
TEMPAT PENGAWETAN PAKAN
Tempat Pengawetan Pakan antara
lain :
1. Rak
Penjemuran, merupakan bangun yang
dibuat, sebagai tempat untuk mengeringkan hijauan. (pembuatan hay), dapat
terbuat dari kayu atau bambu, dapat
berbentuk parmanen atau darurat.
Contoh :
2. Silo adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan hijauan pakan ternak di dalam wadah
atau tempat kedap udara . Dalam keadaan tanpa udara an-aerob dengan maksud menghentikan proses
pembusukan bahan hijauan.
Silo dapat
dibuat dengan berbagai macam bentuk tergantung pada lokasi, kapasitas, bahan
yang digunakan dan luas areal yang tersedia.
PERSYARATAN SILO
- Tidak Bocor
- Dinding terbuat dari bahan yang tidak mudah terkontamin
- Terhindar dari sinar matahari dan hujan secara langsung
- Tidak tergenang
BERBAGAI MACAM BENTUK SILO
- Trench Silo, adalah silo yang berbentuk parit biasanya dibuat di lereng bukit atau di tanah yang tinggi dan miring agar ketika musim hujan tidak tergenang air. Pembuatan trench silo dilakukan dengan cara menggali lubang berbentuk parit persegi dengan bagian dasar yang lebih sempit dari bagian atasnya atau silo yang dibangun berupa parit dengan struktur membentuk huruf V. Ukurannya dapat dibuat dengan panjang antara 30-100 m, lebar antara 4-6 m. Lantai dan dinding silo dapat terdiri dari tanah atau semen. Sebaiknya lantai silo miring ke arah kaki bukit dan disemen sedikit agar silase tidak bercampur dengan tanah. Apabila tidak disemen, supaya gunakan jerami padi sebagai alasnya.
Contoh:
- Pench Silo, adalah Silo bentuk bunker sebaiknya dibuat di atas tanah yang datar dan letaknya agak tinggi agar tidak tergenang air waktu hujan. Dinding bunker dapat dibuat dari papan yang dilapisi plastik dan salah satu sisinya dapat dibuat pintu untuk mengeluarkan silo yang sudah jadi. Lantai dapat berupa tanah yang dipadatkan atau dapat juga lantai dari beton. Ukuran Silo bentuk bunker dapat dibuat sama dengan ukuran silo parit (panjang antara 30-100 m, lebar antara 4-6 m) atau disesuaikan dengan kebutuhan, atau semua ukuran disesuaikan dengan kebutuhan.
Contoh :
- Tower Silo, adalah silo yang berbentuk menara yang menjulang di atas tanah, tetapi bagian atasnya tertutup rapat. Tower silo biasanya terbuat dari baja atau besi beton yang dilengkapi dengan alat-alat khusus. Pemasukan dan pengeluaran hijauan dilakukan alat khusus melalui jendela-jendela yang juga dibuat khusus. Untuk tower silo yang bukan buatan pabrik, pemasukan dan pengeluaran hijauan dilakukan secara manual melalui jendela-jendela yang dibuat khusus. Biaya pembuatan tower silo secara manual ataupun buatan pabrik adalah cukup mahal sehingga kurang diminati oleh para peternak.
Contoh :
Keuntungan bentuk silo semacam ini adalah bahwa kemungkinan
adanya perembesan air dan udara sangat kecil, sehingga mengurangi resiko
kerusakan silase yang disimpan.
Ukurannya
berbeda-beda, tetapi pada umumnya berdiameter antara 3-6 m dengan ketinggian antara 12-24 m.
Tower silo yang
dibuat oleh pabrik kerangkanya dari besi dan beton dengan diameter 7 m dan tingginya 30 m.
- Pit Silo, adalah silo yang berbentuk silinder atau berbentuk sumur dan dibangun didalam tanah. Keuntungan bentuk silo ini adalah biaya pembuatannya relatif murah bila dibandingkan tower silo. Pengisian dan pemadatannya relatif mudah dan kemungkinan terbentuknya kantong-kantong udara sangat kecil. Kekurangannya adalah pengambilan silase agak sulit karena bentuknya seperti sumur. Ukuran Pit Silo disesuaikan dengan kebutuhan.
- Box Silo, adalah silo yang berbentuk segi empat seperti kotak. Biaya pembuatan silo ini relatif murah, tetapi kurang disukai para peternak. Hal ini disebabkan karena adanya sudut siku-siku yg dapat menimbulkan kantung kantung udara. Ukuran Boks Silo disesuaikan dengan kebutuhan .
Contoh :
- UPRIGHT SILO, adalah berupa bangunan silinder yang dibuat dari tembok, kayu atau baja, dengan lapisan kaca, yang berdiameter mencapai 6 meter dan tinggi 24 meter.
- BUNKER SILO, adalah merupakan bak besar diatas permukaan tanah yang datar, yang dibuat dari tembok atau kayu, dengan penutup bagian atasnya berupa plastik atau bahan lain yang tidak tembus udara.
- STACKING, adalah tempat penumpukan bahan silase diatas permukaan tanah yang datar yang dijamin tidak mungkin tergenang air, dan dialasi atau dilapisi plastik untuk menghindari tercampurnya silase dengan tanah.
- Fench Silo, adalah Silo yang bentuknya menyerupai pagar atau sekat yang terbuat dari bambu atau kayu.
- KANTONG PLASTIK/DRUM PLASTIK, dipilih yang berwarna gelap sebagai tempat menyimpan bahan silase. kelemahannya, khusus untuk kantong plastik kesulitan dalam memadatkan bahan silase hingga mencapai kondisi kedap udara.
PEMILIHAN TEMPAT
Tempat untuk pembuatan
silo didalam tanah
hendaknya memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Tempat yang sekiranya tidak mudah digenangi air, untuk itu dipilih tempat yang lebih tinggi diantara tanah sekitarnya.
- Tempat yang air tanahnya lebih dalam dari pada dasar silo.
- Tempat yg tak begitu jauh dengan ternak yang dipiara, apabila memungkinkan.
PEMBUATAN SILO
- Dengan biaya yang relatif murah biasanya dibuat silo dalam tanah berbentuk Trench Silo, karena teknik pembuatannya mudah dan resiko terjadinya kantong - kantong udara bisa diperkecil.
- Ukuran sesuai dengan kebutuhan, dengan syarat dinding tak bisa ditembus air dan udara, untuk itu bisa dilapisi plastik.
YANG PERLU
DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT SILO
- Diusahakan di tempat yang lebih tinggi dan tidak terlalu jauh dari kandang agar pengangkutannya mudah dilakukan.
- Dasar silo dibuat miring kesatu sisi untuk memperoleh tata air (drainase) yang baik.
- Kapasitas silo harus cukup besar agar mampu menampung semua hijauan yang akan diawetkan.